Ibnu al-Haytham dan Optik
Dalam Buku tentang Optik, Ibnu al-Haytham berpendapat bahwa cahaya sendiri terdiri atas sinar-sinar yang bergerak dalam garis lurus. Lebih jauh lagi dia merancang Kamera Obskura yang prinsipnya digunakan pada kamera saat ini. Kamera Obskura terdiri atas kotak kedap cahaya dengan satu lubang kecil yang tembus ke belakang. Pada dinding dalam kotak yang berseberangan dengan lubang, gambar apa pun yang tertangkap oleh lubang akan diproyeksikan. Dia berpendapat bahwa hal ini hanya bisa terjadi jika sinar cahaya lurus datang dari objek di luar kotak yang difokuskan oleh lubang dan mendarat di dinding seberang lubang. Dia juga berhasil memadukan bidang optik dan astronomi dalam kalkulasinya tentang kedalaman atmosfer bumi. Dengan menggunakan prinsip yang diturunkannya sehubungan sifat cahaya yang dibelokkan, dia menyimpulkan bahwa saat matahari terbenam, warna langit berubah sesuai dengan sudut sinar matahari mengenai atmosfer.
Dalam perjalannya, bagian dari ilmu sains ini memberikan keuntungan bagi fotografi, internet (fiber optik) hingga satelit mata-mata. Membicarakan optik, maka tak bisa dilepaskan dari seorang ilmuwan muslim bernama Abu Ali al-Hasan ibnu al-Hasan ibnu al-Haytham atau Ibnu al-Haytham, di dunia barat dia dipanggil Alhazen. Ibn al-Haytham seorang ilmuwan besar yang salah satu jurnalnya Kitab al-Manazir atau Buku Optik diakui sebagai rujukan ilmu optik. Maka tak mengherankan dia pun dijuluki Bapak Optik. Salah satu gagasan terkemuka tentang cahaya pada masa Ibnu al-Haytham bersumber dari Ptolomeus. Dia berpendapat bahwa cahaya adalah sinar yang dipancarkan dari mata, membentuk objek, dan kembali ke mata sehingga orang bisa melihat. Ilmuan pada zaman itu masih bertumpu pada filsafat namun, Ibnu al-Haytham memiliki pemikiran yang berbeda. Ia menganjurkan agar teori ilmiah diformulasikan melalui penelitian empiris dan eksperimen. Dengan lebih banyak mengandalkan ilmu pengetahuan daripada filsafat, dia menyimpulkan teori Ptolomeus tentang cahaya yang dipancarkan mata itu benar-benar mustahil. Bahkan, dia mengemukakan teori bahwa cahaya memantul dari setiap titik objek ke mata, dan sejumlah besar sinar cahaya diubah menjadi informasi yang dapat diproses otak.
#SalamHangatFisika
#HimafisBisa
#KabinetBersamaBersinergi
FB : Himafis Unram
IG : unram_himafis
LINE@ : http://lin.ee/vnYDGPr
Blog : unramhimafis.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar