FENOMENA APHELION

   A-LOPH #2   

APHELION


  • Apa Itu Aphelion??

 Salah satu fenomena langit yang ditunggu-tunggu pada bulan Juli adalah fenomena aphelion. Aphelion adalah kondisi di mana Bumi berada di titik orbit paling jauh dari Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi dua minggu setelah titik balik Matahari musim panas. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa orbit Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan elips dengan kelonjongan 1/60. Oleh karena itu, jarak Bumi dengan Matahari dapat bervariasi sekitar 3 persen dalam satu tahun dan ini adalah hal yang wajar. Pada Januari 2021, Bumi berada di titik paling dekat dengan Matahari atau perihelion dengan jarak 147.093.163 kilometer. Saat aphelion, jarak tersebut berubah jadi 152.100.527 kilometer atau 3,4 persen lebih jauh. 


Ilustrasi aphelion dan perihelion Bumi dan Matahari (timeanddate.com)


  • Apa Yang Terjadi Saat Aphelion Berlangsung?

Fenomena aphelion tidak bisa dilihat secara kasat mata karena bukanlah sebuah fenomena ketampakan obyek langit. Tetapi, ada dua hal utama yang terjadi saat fenomena aphelion. Apa saja? yuk simak pejelasan berikut.

  1. Pertama, Matahari akan terlihat lebih kecil. Peneliti dari Pusat Edukasi Sains Antariksa (LAPAN) menjelaskan, karena jarak Bumi – Matahari maka  Matahari nampak lebih kecil 1,68 persen dibandingkan biasanya. Oleh karena itu, radiasi yang ditembakkan Matahari pun juga lebih sedikit mencapai Bumi.
  2. Kedua, saat Matahari berada di posisi utara, maka tekanan udara di Bumi belahan Utara lebih rendah dibandingkan belahan Selatan. Angin dari Selatan yang dingin bertiup ke arah Utara. LAPAN membenarkan bahwa kawasan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara di kawasan Selatan khatulistiwa memang tengah merasakan penurunan suhu.


  • Apa Benar Bahwa Aphelion Yang Menyebabkan Suhu Bumi Menjadi Dingin?

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada situs resmi instagram LAPAN RI, secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau.Hal tersebut dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari, kemudian dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan. 

Mengingat posisi Matahari saat ini berada di utara, maka tekanan udara di belahan utara lebih rendah dibanding belahan selatan yang mengalami musim dingin. Maka dari itu, angin bertiup dari arah selatan menuju utara dan saat ini angin yang bertiup tersebut berasal dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin. Dampak yang ditimbulkan adalah adanya efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa fenomena aphelion tidak memberikan dampak penurunan suhu pada bumi, melainkan akibat dari perubahan atmosfer yang terjadi pada musim kemarau. 


  • Kesimpulan

Klaim tentang fenomena aphelion menyebabkan cuaca dingin di Indonesia ternyata tidak benar. Faktanya suhu dingin yang terjadi belakangan ini hingga Agustus 2021 merupakan hal yang biasa. Hal ini dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan. Jadi meskipun berada pada titik terjauh dari Matahari, tidak berarti memberi pengaruh pada suhu di Bumi. 


Pelajaran hari ini : “LDR juga tetap bisa hangat kok...”



Sumber:
https://lapan.go.id/post/7478/besok-ada-fenomena-aphelion-lapan-pastikan-tak-ada-dampak-ke-bumi
https://www.idntimes.com/science/discovery/alfonsus-adi-putra-2/fakta-fenomena-aphelion/1












Komentar

Populer

FISBUKER 2018

LKMO MAGANG